...Jarak selalu memperlakukan rindu kita seperti ini... Aku tak pernah tahu, saat kutitipkan pesan itu pada angin yang merangkak melewati butiran hujan apakah sampai kepadamu. Aku hanya tahu, do'a-do'a yang kupanjatkan membuatnya lebih baik. Sebab aku dan kau sama-sama tahu, ini bukan semata-mata tentang kita, tapi tentang-Nya tentu saja. Seperti biasa, kita akan mentafakuri ketidakberdayaan kita sebagai manusia ini. Jarak, waktu, rindu, cinta, semesta raya, berada di luar jangkauan dua tangan kita yang rapuh dan langkah kaki kita yang terbatas. Ya, kita memang penuh keterbatasan. Dan untuk merengkuh semua hal di luar keterbatasan itu, maka kita butuh ketidakterbatasan. Sedangkan ketidakterbatasan hanyalah milik-Nya. Tapi kita punya caranya, kita telah diberi kuncinya. Cara dan kunci itu bernama: Do'a. Do'a adalah senjata kita yang mampu menembus segala keterbatasan. Do'a yang akan merengkuh semua hal di luar yang terbatas. Seperti itu pula jarak, rindu, dan
Sekecil apapun sebuah jejak, ia bisa menjadi sejarah. Sekecil apapun sebuah karya, ia adalah manisfestasi kesungguhan dan kerja keras.