Rumah, ruang, tempat tinggal, kamar, atau apapun itu adalah tempat kita 'merasa' berada di dalam dan 'berkuasa'. Tak sedikit manusia menghabiskan anggarannya 'hanya' untuk meninggikan rumah miliknya, mempercantik kamar, ruang, atau bahkan mungkin kamar mandi. Maka, tanpa disadari, tiba-tiba menjadilah 'diri' sebenarnya sedang mulai 'tertawan' dalam ruang, kamar, rumah, kamar mandi, atau apapun itu. Maka perlahan, menjauhlah semesta, langit, bumi, gunung, hutan, bintang, dan hujan seolah berada di sisi yang lain, di tepi yang lain, di 'luar' rumah, ruang, kamar, atau apapun itu namanya.
Bukankah kita perlu merasa bahwa rumah, rung, kamar mandi, dan tempat kita berdiri, berpijak, duduk, jongkok, bersembunyi, adalah bagian semesta raya. Kita tetaplah tinggal di bawah langit dan di atas bumi. Rasa 'kemenyatuan' ini perlu dibangun, agar kita tak lagi merasa di tepi yang lain dari kolong langit dan hamparan bumi. Kita perlu selalu merasa menjadi satu dengan mereka, sama-sama yang diciptakan-Nya.
Semoga dengan begitu, mengalirlah cinta tanpa syarat untuk semesta, ya, sebab semesta ini adalah rumah kita
Bukankah kita perlu merasa bahwa rumah, rung, kamar mandi, dan tempat kita berdiri, berpijak, duduk, jongkok, bersembunyi, adalah bagian semesta raya. Kita tetaplah tinggal di bawah langit dan di atas bumi. Rasa 'kemenyatuan' ini perlu dibangun, agar kita tak lagi merasa di tepi yang lain dari kolong langit dan hamparan bumi. Kita perlu selalu merasa menjadi satu dengan mereka, sama-sama yang diciptakan-Nya.
Semoga dengan begitu, mengalirlah cinta tanpa syarat untuk semesta, ya, sebab semesta ini adalah rumah kita
Komentar